-->

INDUSTRI KOMPONEN PESAWAT LOLOS STANDAR GLOBAL

Pemerintah mengharapkan pada tahun 2009, industri komponen pesawat nasional, termasuk rancang bangunnya, lolos standar global tahun depan.

“Harapannya begitu. Tahun ini dimulai sertifikasi oleh DOA untuk PT Dirgantara Indonesia,” kata Direktur Sertifikasi dan Kelaikan Udara, Departemen Perhubungan, Yurlis Hasibuan pada Seminar Organisasi Rancang Bangun (design organization approval /DOA) di Jakarta, Senin (7/7).

DOA adalah suatu organisasi rancang bangun yang disahkan oleh Dirjen Perhubungan Udara setelah melakukan kegiatan rancang bangun pesawat udara dan modifikasinya. Langkah pemerintah mengakomodasi aspek organisasi rancang bangun ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan 13/2008 tentang Certification Procedures for Product and Part tertanggal 4 April 2008. DOA bisa berwujud lembaga swasta atau badan usaha pemerintah.

“Kami yang memberikan sertifikasi ke DOA,” katanya. Oleh karena itu, kata Budhi, pihaknya ingin mendorong industri nasional untuk memproduksi komponenkomponen pesawat di dalam negeri.

“Penggunaan komponen pesawat buatan lokal dapat menghasilkan efisiensi hingga 30 persen,” katanya. Budhi mengatakan, sebenarnya sebagian komponen pesawat sudah bisa diproduksi di dalam negeri seperti interior pesawat, tetapi untuk mesin masih impor.

“Nah dengan DOA itu, nantinya komponen pesawat produksi nasional akan divalidasi sesuai standar yang berlaku. Validasi itu juga akan diterapkan pada komponen dari luar,” kata Budhi. Yurlis mengatakan, sertifikasi untuk operator lain baru akan dilakukan tahun depan.

Sejauh ini, kata dia, pasokan komponen pengganti untuk pesawat-pesawat di Indonesia memang masih mengandalkan produksi asing. Produksi PT Dirgantara Indonesia pun baru memenuhi kebutuhan pesawat-pesawat buatannya. Selain penyediaan komponen pengganti, lanjut Yurlis, penyerapan industri nasional untuk perawatan pesawat pun masih rendah.

Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal dalam sambutan tertulisnya mengatakan, pelaku industri nasional yang terkait penerbangan harus mengimbangi pesatnya industri penerbangan nasional. Tahun 2006, penumpang pesawat domestik masih 7,6 juta penumpang, dan akhir tahun 2007 sudah meningkat menjadi 39 juta penumpang. Pada awal Juni 2008, pesawat yang melayani sebanyak 206 unit.


Tag : F-5
0 Comments for "INDUSTRI KOMPONEN PESAWAT LOLOS STANDAR GLOBAL"

Nuclear Indonesia

Car & Auto Industries

Kapal Induk PT PAL

Success Story

Ad

Back To Top